Sometimes you have to lose yourself to discover who you are.
Paulo Coelho
Jangan sedih kamu bukanlah satu-satunya manusia di dunia ini yang merasa tersesat dalam hidup karena ga tau mau ngapaian. Fase ‘lost in life’ ini bisa menyerang siapa saja tak pandang usia, gender, atau pun status sosial.
Meskipun tak sepopuler COVID-19, virus ‘lost in life’ yang mengakibatkan kegalauan berkepanjangan ini bisa jadi lebih berbahaya jika tidak disikapi dengan positif. Mindset penting yang harus ditanamkan adalah it is okay to lost in life. Ini hal yang wajar kok dihadapi setiap makhluk hidup. Bahkan mungkin hewan atau pun tumbuh-tumbuhan pun mengalaminya tapi karena kita tidak tau saja.
Ketika kita melewati fase-fase ini, janganlah merasa menjadi manusia paling aneh atau menderita di muka bumi ini. Just keep focusing on finding the real you and live the life you love.
Bahkan sebetulnya orang-orang yang merasa tersesat dan hilang arah dalam hidup harus lebih bersyukur karena merasakan dan memahami bahwa dirinya tersesat. Dengan begitu, maka akan segera menyadari untuk menemukan jalan yang sebenar-benarnya diinginkan. Sebisa mungkin tersesatlah sedini mungkin.
Saat kita merasa ga tau mau ngapain dalam hidup ini, pertama yang harus dilakukan adalah terima hal itu, kedua yaitu berbahagialan ‘Anda tersesat’, dan ketiga adalah renungkanlah untuk menemukan jalan kembali. Beberapa hal ini bisa menjadi renungan untuk menemukan ‘the life that we love’.
What is my purpose in life?
Who am I?
Who do I want to become?
What makes me happy?
Where should I spend my time and energy? With whom I spend?
What makes my life meaningful, fun, and satisfying?
Teruslah berjuang untuk menemukan dirimu, menjadi dirimu, dan hidup dalam kehidupan yang kamu cintai.