“Anak perempuan”, “jalan-jalan sendirian”, “gendong tas ransel yang kebesaran”, “tidur di hotel murahan dan makan harga pinggir jalan”. Begitulah sekiranya gambaran seorang solo backpacker yang saya pikirkan. Rupanya hal itu cukup menakutkan untuk dibayangkan apalagi dikerjakan. Sayangnya, apa yang saya takutkan itu justru kian hari berubah menjadi rasa penasaran. Tepatnya, setelah saya membaca buku traveling …